ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
SEPUTAR MILITER - Dalam peperangan, jumlah personel tentara harus dimaksimalkan. Termasuk untuk urusan penggunaan senjata. Selama ini, dibutuhkan setidaknya 15 personel TNI untuk mengoperasikan meriam. Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) tengah menyiapkan Mekatronik mortir 81mm yang lebih canggih.
Dalam pengoperasian alat ini menggunakan software dan hanya membutuhkan tiga orang. Kepala seksi uji senjata amunisi laboratorium Dislitbangad Mayor Inf Suratmoko menuturkan, mekatronik mortir 81mm tidak menghabiskan tenaga personel tentara. Suratmoko menargetkan tahun depan Mekatronik mortir 81mm akan mendapatkan sertifikasi.
"Mudah-mudahan tahun depan akan kita sempurnakan dan sertifikasi. Kemudian meriam kita masih butuh 15 orang jadi prajurit kita habis. Kami ingin meningkatkan hal-hal yang seperti ini nah inilah fungsinya penelitian," jelas Suratmoko di Laboratorium litbang di Pusdik Kopassus Batujajar, Bandung Kamis, (23/3).
Mekatronik ini bisa mencapai 85 derajat dari yang sebelumnya hanya 14 derajat saat masih menggunakan sistem manual. Suratmoko beralasan keterbatasan tenaga dalam pengembangan menjadikan mekatronik ini baru dikembangkan tahun depan.
Kekurangan pada alat saat ini adalah masih membutuhkan kursi untuk menaruh mortir ke ujung laras. Nantinya jika sudah disertifikasi pada 2018, alat ini sudah ada di dalam kendaraan, sehingga pengoperasiannya tinggal menggunakan GPS dan langsung ditembakkan ke sasaran.
"Kesulitan saat penembakan butuh kursi untuk menaruh mortir ke ujung Laras. Jadi untuk penembakan tetap satu-satu. 2018 sudah disertifikasi dan di kendaraan, jadi kita nggak lagi ngangkat mortir. Kita tinggal mengarah dengan GPS lalu tembak," jelasnya.
Sumber : merdeka.com
0 Response to "MANTAP JIWA...!!! TNI MEMBUAT SENJATA TERCANGGIH, Di Gerakan Dengan GPS ("mekatronik mortir 81mm"), yang akan disertifikasi pada 2018"
Post a Comment